Senin, 23 April 2018

Sejarah Bakso JWR (JAWIR) review


Sejarah Bakso JWR (JAWIR)


  1. Sejarah Bakso Jawir
Nama Bakso Jawir berawal dari panggilan orang orang kampung tempat  Pak Tukino berjualan keliling pada tahun 1989 di daerah kalideres Jakarta Barat. Karena seringnya di panggil dengan sebutan JAWIR oleh penduduk kampung , maka pak tukino mulai berpikir untuk memakai nama Jawir sebagai merek Baksonya.
Dengan ide cemerlangnya itu dia mencantumkankan nama JAWIR di gerobak dorongnya.dan tidak disangka - sangka nama Bakso Jawir mulai dikenal luas oleh masyarakat sekitar kalideres.
Pada tahun 1994 Berbekal nama bakso JAWIR Pak Tukino akhirnya memberanikan diri berjualan mangkal di pelataran parkir ruko perumahan Citra 2. Disaat berjualan di pelataran parkir itu perjuangan Pak Tukino di uji, sering kali Pak Tukino di usir oleh satpol PP dan tidak boleh berjualan di area parkir karena dianggap mengganggu kenyamanan. Akan tetapi pak tukino tidak menyerah dengan banyaknya hambatan hambatan yang dialami, beliau tetap tekun dan ulet menghadapi rintangan itu semua.
Tahun 1999 adalah awal dari kesuksesan Bakso Jawir, disaat banyak orang menutup usahanya akibat imbas dari kerusuhan pada saat itu, pak Tukino justru berani mengembangkan usahanya dengan menyewa sebuah kios  di daerah kalideres tepatnya di depan pasar swalayan Hari-Hari. Setelah itu outlet outlet yang lainnya mulai mengikuti.
Berbekal pengalaman yang beliau miliki serta tekad yang kuat dan tidak cepat berpuas diri Pak tukino memberanikan diri untuk merambah pangsa pasar yang lebih luas dengan cara membuat sebuah restoran Bakso, tidak tanggung tanggung beliaupun mulai membuka outlet di Daan Mogot Mall. Di situlah pertama kali Bakso JAWIR membuka outlet di dalam mall, dan sejak saat itu Pak Tukino berslogan “Dimana ada mall di situ ada Bakso JAWIR “.
Memasuki Tahun 2016 dengan berbagai perhitungan dan strategi bisnis Bakso Jawir berubah nama menjadi Bakso JWR
Bakso JWR bertekad akan menjadi Resto Bakso Nomor 1, terdepan dan terpercaya di Indonesia. Berkembangnya Bakso jawir bukan hanya hasil kerja keras individual saja tetapi berkat Doa dan kerja keras pantang menyerah serta  kerja sama dari semua elemen yang ada di dalamnya.
2. Profil di balik kesuksesan Bakso JWR
  1. Tukino
Tukino dilahirkan di Sukoharjo pada tahun 1970, beliau dilahirkan dari keluarga petani yang biasa biasa saja, bahkan untuk sekolah beliau hanya mampu sampai sekolah Dasar saja. Hal itu di karenakan keterbatasan ekonomi Orang tuanya yang hanya seorang petani biasa. Tetapi di dalam diri beliau sudah tertanam jiwa bisnis tinggi semenjak di usia belia. Pernah suatu ketika pada saat sekolah SD Pak Tukino membawa jajanan kesekolah dan menawarkan jajanan tersebut ke teman-teman sekolahnya.
Berbekal jiwa bisnisnya itu setelah lulus SD beliau minta di ajak oleh orang tuanya merantau ke Semarang untuk berjualan kue jajanan. setelah beberapa lama di semarang jiwa bisnis beliau mulai terasah dan mulai memberanikan diri merantau ke Sumatera Utara tepatnya di daerah Siantar untuk mengadu nasib dan menimba ilmu berdagangnya. Setelah sekian tahun di Sumatera dan tidak mendapatkan hasil yang memuaskan, akhirnya beliau memutuskan merantau ke Jakarta. Diawal awal merantau di Jakarta beliau belum menemukan usaha yang pas dan cocok untuk jiwanya. dari berjualan asongan di terminal sampai ngojek di pangkalan sudah pernah beliau jalankan. Tapi itu semua belum mendapatkan hasil yang memuaskan.
Pada akhirnya tahun 1989 beliau beralih profesi berjualan Bakso keliling di kampung kampung sekitar tempat beliau tinggal. Dan mulai saat itulah berkat kegigihan dan keuletan serta kerja kerasnya beliau mampu bertahan bahkan mampu mengembangkan usaha Baksonya menjadi Restoran Bakso yang terkenal sampai sekarang. “Di balik kesuksesan Pak Tukino terdapat Sosok yang sangat istimewa buat dirinya ,yaitu Istrinya “.
  1. Suyatmi
Beliau adalah Istri dari Pak Tukino dilahirkan di karanganyar tahun 1975, beliau adalah salah satu aktor di balik kesuksesn Bakso Jawir.Dengan sabar beliau mendampingi pak Tukino dalam keadaan susah maupun senang. Tidak pernah berhenti untuk membantu memberikan dorongan serta masukan masukan yang sangat berarti kepada pak Tukino demi memajukan Bakso Jawir.
  1. Tugimin Ariwiyana
Sosok Tugimin Ariwiyana biasa di sapa Tugimin sudah tidak asing bagi perkembangan Bakso Jawir. Beliau adalah salah satu adik kandung dari pendiri Bakso Jawir ( Tukino ).Beliau ikut terjun mengelola Bakso jawir pada saat bakso jawir sudah buka di Perumahan Citra 2. Karena sering di beri kesempatan untuk mengelola Bakso Jawir maka jiwa kepemimpinan dan berbisnisnya mulai terasah.
Tapi beliau tidak berpuas diri, sampai akhirnya dia turut andil dengan di bukanya cabang Bakso Jawir yang lainnya yaitu Peta Selatan dan di pelataran parkir Mal Daan Mogot. Disinilah titik awal pemikiran beliau mulai berkembang, seringkali beliau merenung dan berpikir bagaimana caranya Bakso Jawir bisa berkembang dan lebih luas lagi. Karena menurut beliau dengan berkembang luasnya Bakso Jawir maka Nama Bakso Jawir akan lebih terkenal lagi. Dia punya cita cita ingin menjadikan Bakso Jawir menjadi resto Bakso No 1 di Indonesia dan cita cita tersebut kini menjadi VISI Bakso Jawir.
  1. Syamsudin
Di lahirkan di Jakarta tahun 1981. Figur seorang pekerja keras dan berkemauan tinggi, berbekal ilmu yang dimilikinya beliau menjadi sosok yang terampil dalam mengelola bisnis. Di awali dari perkenalan yang sudah berlangsung cukup lama dengan pak Tukino,akhirnya pak tukino  merekrut dan mempercayakan beliau untuk mengembangkan usaha Bakso Jawir. Sejak tahun 2008 beliau berandil besar dalam kemajuan Bakso Jawir,berkat sentuhan tangan dinginnya Bakso Jawir berubah wajah yang dari semula hanya Bakso kelas Tradisional menjadi Bakso yang lebih Profesional dari segi Manajemen keuangan hingga manajemen kekaryawanan. Kemauan tinggi beliau memajukan Bakso Jawir di wujudkan dengan mulai di bukanya outlet outlet Bakso Jawir di mal mal seperti sekarang ini.
  1. Parmin prasetyo
Dilahirkan di karanganyar tahun1983,nama yang dimilikinya bukan asal sekedar nama tapi identik dengan ”Kerja keras,kesetiaan dan dedikasi “ hal ini terbukti dengan loyalitas beliau untuk memajukan Bakso Jawir.sejak tahun 1999 beliau mendedikasikan dirinya untuk Bakso Jawir sepenuhnya,sifat kerja keras dan loyalitasnya beliau tularkan keseluruh karyawan Bakso Jawir.
  1. Eko Wahyudi
Sosok Stylis yang kemauan untuk majunya sangat tinggi.Beliau di percaya oleh pemilik Bakso Jawir untuk membenahi karyawan yang pada saat itu bersifat sederhana. Karena beliaulah karyawan Bakso Jawir yang tadinya tidak mempunyai aturan,pembagian tugas dan kemauan untuk maju, kini menjadi karyawan yang berani untuk maju mempunyai loyalitas tinggi terhadap perusahaan. Dengan polesan polesan beliau kini Bakso Jawir banyak mempunyai tenaga tenaga ahli di bidangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar