Sejarah Bakso JWR (JAWIR)
- Sejarah Bakso Jawir
Dengan ide cemerlangnya itu dia mencantumkankan nama JAWIR di gerobak dorongnya.dan tidak disangka - sangka nama Bakso Jawir mulai dikenal luas oleh masyarakat sekitar kalideres.
Pada tahun 1994 Berbekal nama bakso JAWIR Pak Tukino akhirnya memberanikan diri berjualan mangkal di pelataran parkir ruko perumahan Citra 2. Disaat berjualan di pelataran parkir itu perjuangan Pak Tukino di uji, sering kali Pak Tukino di usir oleh satpol PP dan tidak boleh berjualan di area parkir karena dianggap mengganggu kenyamanan. Akan tetapi pak tukino tidak menyerah dengan banyaknya hambatan hambatan yang dialami, beliau tetap tekun dan ulet menghadapi rintangan itu semua.
Tahun 1999 adalah awal dari kesuksesan Bakso Jawir, disaat banyak orang menutup usahanya akibat imbas dari kerusuhan pada saat itu, pak Tukino justru berani mengembangkan usahanya dengan menyewa sebuah kios di daerah kalideres tepatnya di depan pasar swalayan Hari-Hari. Setelah itu outlet outlet yang lainnya mulai mengikuti.
Berbekal pengalaman yang beliau miliki serta tekad yang kuat dan tidak cepat berpuas diri Pak tukino memberanikan diri untuk merambah pangsa pasar yang lebih luas dengan cara membuat sebuah restoran Bakso, tidak tanggung tanggung beliaupun mulai membuka outlet di Daan Mogot Mall. Di situlah pertama kali Bakso JAWIR membuka outlet di dalam mall, dan sejak saat itu Pak Tukino berslogan “Dimana ada mall di situ ada Bakso JAWIR “.
Memasuki Tahun 2016 dengan berbagai perhitungan dan strategi bisnis Bakso Jawir berubah nama menjadi Bakso JWR
Bakso JWR bertekad akan menjadi Resto Bakso Nomor 1, terdepan dan terpercaya di Indonesia. Berkembangnya Bakso jawir bukan hanya hasil kerja keras individual saja tetapi berkat Doa dan kerja keras pantang menyerah serta kerja sama dari semua elemen yang ada di dalamnya.
2. Profil di balik kesuksesan Bakso JWR
- Tukino
Berbekal jiwa bisnisnya itu setelah lulus SD beliau minta di ajak oleh orang tuanya merantau ke Semarang untuk berjualan kue jajanan. setelah beberapa lama di semarang jiwa bisnis beliau mulai terasah dan mulai memberanikan diri merantau ke Sumatera Utara tepatnya di daerah Siantar untuk mengadu nasib dan menimba ilmu berdagangnya. Setelah sekian tahun di Sumatera dan tidak mendapatkan hasil yang memuaskan, akhirnya beliau memutuskan merantau ke Jakarta. Diawal awal merantau di Jakarta beliau belum menemukan usaha yang pas dan cocok untuk jiwanya. dari berjualan asongan di terminal sampai ngojek di pangkalan sudah pernah beliau jalankan. Tapi itu semua belum mendapatkan hasil yang memuaskan.
Pada akhirnya tahun 1989 beliau beralih profesi berjualan Bakso keliling di kampung kampung sekitar tempat beliau tinggal. Dan mulai saat itulah berkat kegigihan dan keuletan serta kerja kerasnya beliau mampu bertahan bahkan mampu mengembangkan usaha Baksonya menjadi Restoran Bakso yang terkenal sampai sekarang. “Di balik kesuksesan Pak Tukino terdapat Sosok yang sangat istimewa buat dirinya ,yaitu Istrinya “.
- Suyatmi
- Tugimin Ariwiyana
Tapi beliau tidak berpuas diri, sampai akhirnya dia turut andil dengan di bukanya cabang Bakso Jawir yang lainnya yaitu Peta Selatan dan di pelataran parkir Mal Daan Mogot. Disinilah titik awal pemikiran beliau mulai berkembang, seringkali beliau merenung dan berpikir bagaimana caranya Bakso Jawir bisa berkembang dan lebih luas lagi. Karena menurut beliau dengan berkembang luasnya Bakso Jawir maka Nama Bakso Jawir akan lebih terkenal lagi. Dia punya cita cita ingin menjadikan Bakso Jawir menjadi resto Bakso No 1 di Indonesia dan cita cita tersebut kini menjadi VISI Bakso Jawir.
- Syamsudin
- Parmin prasetyo
- Eko Wahyudi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar